Tiga bulan lagi, insya Allah Kakak Naylah berumur 10 tahun. Sudah besar anak gadis mama, telapak kakinya panjang (ukuran sepatu sudah 34), tinggi badan sudah mencapai pundak mamanya. Raut wajahnya ketika balita masih bertahan, manis dan cantik. Bedanya hanya satu, dulu dia periang dan mudah tersenyum, sekarang menjadi lebih serius. Oh iya, kulitnya menjadi lebih gelap.
Di usia yang sekarang, kakak mengalami banyak perkembangan. Ini di antaranya:
Serius
Anak gadis mama menjadi pribadi yang serius. Serius dalam arti sebenarnya. Dia serius mengerjakan PR, serius mematuhi perintah gurunya, serius dengan pelajaran sekolahnya, pokoknya serius :D
Ilustrasinya begini:
Senin pagi mendapatkan PR di sekolah, dia akan berusaha mengerjakannya di senin malam.
Misalnya dia disuruh membawa perlengkapan untuk membuat prakarya di sekolah, dia akan gelisah kalau perlengkapan tersebut masih kurang, padahal besok belum dikumpul.
Yang saya suka, Kakak hampir tak pernah disuruh belajar. Dia menyelesaikan PR, mengulang hapalan atas inisiatif sendiri.
Rajin membaca
Saya lupa kapan mulainya. Kakak Naylah sangat rajin membaca. Naylah identik dengan buku, kemana pun dia pergi, buku selalu ada di tangannya. Dia duduk di pojokan, di ranjang atau di kursi, membaca tanpa suara. Kadang kakak menunjukkan halaman bukunya padaku jika ada yang menarik hatinya.
Kakak Naylah menyukai buku sains, kisah-kisah, dongeng. Dia juga menyukai buku-buku matematika yang dikemas dalam bentuk komik.
Tulisan lebih bagus
Sering membaca dan kemampuan menulis memang biasanya berbanding lurus. Tulisan kakak lebih bagus dibandingkan 1-2 tahun yang lalu. Dia sering menulis di buku diari, di blog pribadi, atau sekedar coret-coret di kertas. Kakak pernah berkomitmen membuat buku di umur 10 tahun. Semoga dia tidak lupa.
Baca tulisan Naylah di Selalu dibully
Tertarik dengan pekerjaan rumah tangga
Kakak sebenarnya suka mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti merapikan rumah, memasak, cuci piring. Tapi dia kesal kalau melihat Adeknya hanya bermain tidak membantu :D
Saya perhatikan, kakak sangat suka memasak. Dia terlihat bersemangat jika dipercayakan berkreasi di dapur, apalagi kalau itu menu baru, dia dengan senang membantu.
Membuat telur dadar adalah salah satu keahlian kakak. Kadangkala, setiba di rumah, saya melihat kakak Adek sudah menyantap bersama telur dadar buatannya.
Mami yang baru pertama melihat kakak bisa masak sampai takjub "Lihat anakmu, dia urus sendiri dirinya!"
Menjadi kesayangan Bapaknya
Sepertinya tidak relevan dengan judul ya hehehe.
Tapi penting untuk dicatat. Sepertinya si Bapak takut anak perempuannya cepat menjadi gadis hahaha.
Tiap hari dipeluk, disayang-sayang. Dia khawatir tidak lama lagi Kakak Naylah tidak mau dipeluk lagi.
Agak kompetitif
Suatu hari dia bilang begini
"Ma, saya mau pindah pelajaran eskul"
"kenapa?"
"Masa temanku yang eskul tahfidz bisa hapal Surah yasin, saya yang eskul panahan tidak bisa?!"
Dia juga mulai menghapal juz 29 atas keinginan sendiri, gara-gara merasa ketinggalan temannya yang ikut eskul tahfidz
Mandiri di pagi hari
Kalau emak-emak lain mengeluh rusuhnya menghadapi anak berangkat sekolah. Sayalah ibu yang agak santai. Membangunkan Kakak Naylah sangat mudah. Telinganya ringan, dipanggil dua-tiga kali, biasanya terjaga. Langkah selanjutnya, dudukkan dia, sambil diusap-usap kepala atau punggungnya. Dia akan segera bangkit, whudu, sholat, mandi, pakai baju, dan sarapan.
Bahkan kadang-kadang dia membuat telur dadar sendiri untuk dimakan bersama adeknya.
Dia juga menyiapkan botol minum untuk dia dan adeknya. ihhh....kakak memang top markotop!
Bisa menggambar
Kakak Naylah pandai menggambar. Kadang dia tiru, kadang pula atas kreasi sendiri. Saya suka melihat gambarnya. Di usia Naylah sampai sekarang, karya mamanya tak kan sebagus punya Kakak Naylah.
Bercita-cita jadi dokter
Cita-cita kakak mulai awet. Tidak berubah-ubah. Konsisten mau jadi dokter kalau sudah dewasa. Semoga ya...tolong doanya om dan tante, supaya kelak apa yang dicita-citakan kakak Naylah tercapai.
Hmm... cukup ini dulu, selebihnya akan saya update kalau teringat.
Secara keseluruhan, saya mengsyukuri perkembangan Kakak Naylah, PR kami masih banyak. Yang paling utama adalah pendalaman tauhid dan adab. Kakak masih kurang banyak di sini.
Tulisan lebih bagus
Sering membaca dan kemampuan menulis memang biasanya berbanding lurus. Tulisan kakak lebih bagus dibandingkan 1-2 tahun yang lalu. Dia sering menulis di buku diari, di blog pribadi, atau sekedar coret-coret di kertas. Kakak pernah berkomitmen membuat buku di umur 10 tahun. Semoga dia tidak lupa.
Baca tulisan Naylah di Selalu dibully
Tertarik dengan pekerjaan rumah tangga
Kakak sebenarnya suka mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti merapikan rumah, memasak, cuci piring. Tapi dia kesal kalau melihat Adeknya hanya bermain tidak membantu :D
Saya perhatikan, kakak sangat suka memasak. Dia terlihat bersemangat jika dipercayakan berkreasi di dapur, apalagi kalau itu menu baru, dia dengan senang membantu.
Membuat telur dadar adalah salah satu keahlian kakak. Kadangkala, setiba di rumah, saya melihat kakak Adek sudah menyantap bersama telur dadar buatannya.
Mami yang baru pertama melihat kakak bisa masak sampai takjub "Lihat anakmu, dia urus sendiri dirinya!"
Menjadi kesayangan Bapaknya
Sepertinya tidak relevan dengan judul ya hehehe.
Tapi penting untuk dicatat. Sepertinya si Bapak takut anak perempuannya cepat menjadi gadis hahaha.
Tiap hari dipeluk, disayang-sayang. Dia khawatir tidak lama lagi Kakak Naylah tidak mau dipeluk lagi.
Agak kompetitif
Suatu hari dia bilang begini
"Ma, saya mau pindah pelajaran eskul"
"kenapa?"
"Masa temanku yang eskul tahfidz bisa hapal Surah yasin, saya yang eskul panahan tidak bisa?!"
Dia juga mulai menghapal juz 29 atas keinginan sendiri, gara-gara merasa ketinggalan temannya yang ikut eskul tahfidz
Mandiri di pagi hari
Kalau emak-emak lain mengeluh rusuhnya menghadapi anak berangkat sekolah. Sayalah ibu yang agak santai. Membangunkan Kakak Naylah sangat mudah. Telinganya ringan, dipanggil dua-tiga kali, biasanya terjaga. Langkah selanjutnya, dudukkan dia, sambil diusap-usap kepala atau punggungnya. Dia akan segera bangkit, whudu, sholat, mandi, pakai baju, dan sarapan.
Bahkan kadang-kadang dia membuat telur dadar sendiri untuk dimakan bersama adeknya.
Dia juga menyiapkan botol minum untuk dia dan adeknya. ihhh....kakak memang top markotop!
Bisa menggambar
Kakak Naylah pandai menggambar. Kadang dia tiru, kadang pula atas kreasi sendiri. Saya suka melihat gambarnya. Di usia Naylah sampai sekarang, karya mamanya tak kan sebagus punya Kakak Naylah.
Bercita-cita jadi dokter
Cita-cita kakak mulai awet. Tidak berubah-ubah. Konsisten mau jadi dokter kalau sudah dewasa. Semoga ya...tolong doanya om dan tante, supaya kelak apa yang dicita-citakan kakak Naylah tercapai.
Hmm... cukup ini dulu, selebihnya akan saya update kalau teringat.
Secara keseluruhan, saya mengsyukuri perkembangan Kakak Naylah, PR kami masih banyak. Yang paling utama adalah pendalaman tauhid dan adab. Kakak masih kurang banyak di sini.
0 komentar:
Posting Komentar
Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis