Apa makanan khas Parepare?
Jawaban yang umum disebut warga pastilah “Mantao”
Agak aneh karena sebenarnya kalau dicari sanadnya, mantao tidak ada di zaman nenek moyang asli Parepare. Makanan ini merupakan penganan khas Tiongkok. Maka tak heran, penjual mantao yang bertebaran di Parepare adalah warga keturunan China atau Tiongkok.
Sinar Terang adalah toko terkenal yang memproduksi mantao enak di Parepare. Semacam pelopor gitu.
Toko Sinar Terang Parepare |
Jika Dinas Pariwisata atau dinas lain di Kota Parepare diundang ke acara pameran nasional, mantao Sinar Terang lah yang dibawa ke sana. Kabarnya dari beberapa pameran yang diikuti, mantao ini sangat laris, paling cepat habis.
Tak dapat disangkal kalau mantao Sinar Terang memang enak. Setiap bepergian kemana-mana, kerap penganan ini dijadikan oleh-oleh. Hanya saja jika durasi perjalanan lama, tidak disarankan membawa mantao karena hanya bisa bertahan 2-3 hari di suhu ruangan. Tapi jika disimpan di dalam kulkas, kata penjualnya sih bisa sampai satu bulan. Saya belum pernah tes karena umumnya mantao tidak bertahan lama di rumah, langsung habis :D
Selalu ramai pembeli |
ang. Lebih nikmat. Diberi topping parutan keju dan dicocol dengan sambel botol ABC, bikin saya bablas makan sampai beberapa biji. Kalau kamu doyan toping lain seperti susu kental manis, selai, cokelat juga enak, bahkan bisa dijadikan roti burger, sisa ditambahkan daging, sayuran dan mayones ditengahnya.
Untuk harga lumayan terjangkau, Rp. 35.000 per pack untuk ukuran kecil, dan Rp.70.000 per pack untuk ukuran besar. Jika dijadikan oleh-oleh biasanya mantao dipacking rapi dalam dos. Tapi itu tadi, pastikan setelah sampai di tujuan, segera dikonsumsi dan sisanya dimasukkan di kulkas.
Itulah salah satu oleh-oleh khas kota kami, Parepare. Kalau kamu mau mampir di toko Sinar Terang, ini alamatnya: Jl. Bau Massepe no 269 Kota Parepare. Cari di Google Map lebih mudah.
See ya.
0 komentar:
Posting Komentar
Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis