Pages

25 Apr 2017

Memilih Nutrisi Tepat di Masa Kehamilan


Banyak ditemukan bayi lahir berukuran kecil padahal kenaikan berat badan ibunya sangat tinggi selama hamil. Ini terjadi akibat ibunya makan banyak tapi jenis makanannya tidak memiliki cukup kandungan gizi yang dibutuhkan. Hal ini dipicu oleh anggapan bahwa makan ketika hamil harus dobel porsi.

"Bukan tidak boleh makan banyak, tapi sebaiknya asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh menutrisi janin” kata Dr Tan Shot Yen, seorang pemerhati nutrisi dan praktisi energy healing .

Lebih lanjut Dokter Tan mengatakan bahwa apabila indeks tubuh termasuk kategori normal yaitu indeks massa tubuh 18,5-22,9 sebelum hamil, maka pertambahannya ketika mengandung bisa ditoleransi hanya sampai 10-11 kg atau rata-rata sekitar 1/2 kg per minggu (diatas tri semester pertama). Jika melebihi angka tersebut maka bisa berakibat buruk bagi sang ibu.

Bukan hanya unsur vitamin dan mineralnya, bahkan bau makanan yang dikomsumsi ibu hamil bisa dicium oleh sang janin lho. Dalam sebuah penelitian, diuji coba pemberian kapsul susu dan kapsul bawang putih pada ibu yang berbeda di usia kehamilan 6 bulan. Hasilnya saat pecah ketuban, dokter bisa menebak ibu mana yang mengkomsumsi bawang putih dan yang mana rutin minum kapsul susu.

Untuk itu sebaiknya para ibu menyadari bahwa apapun makanan yang dia komsumsi akan terpecah menjadi molekul-molekul kecil dalam usus, nutrisinya akan dialirkan ke seluruh tubuh, termasuk ke plasenta tempat janin berada. 

Kenapa ibu hamil membutuhkan nutrisi yang baik? 

Nutrisi yang tercukupi akan membantu perkembangan janin di dalam kandungan. Terutama kaitannya dengan perkembangan otak. Janin yang berusia 5 bulan sampai anak berusia 5 tahun sangat membutuhkan gizi yang baik agar cerdas dan pertumbuhan badannya juga baik.

Makanan apa yang tepat untuk ibu hamil?

Berikut ini adalah jenis-jenis nutrisi beserta contoh makanan yang sebaiknya dikomsumsi selama hamil. 

Asam folat

Asam folat bisa didapatkan dari roti gandum, alpukat, kacang almond, pisang, dan bayam. Kegunaannya banyak sekali diantaranya untuk pembentukan sel darah merah pada ibu hamil dan mencegah kecacatan otak atau kecacatan tabung syaraf pada janin. 

Vitamin D

Untuk menjaga penyerapan dan pemanfaatan kalsium pada masa kehamilan. Vitamin D yang cukup juga mengurangi resiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Sumber asupannya berasal dari Ikan tuna, salmon, dan susu. Vitamin ini selain didapatkan dari makanan, juga dari sinar matahari.

Zat besi 

Sebaiknya ibu hamil mengkomsumsi tomat, kentang, daun bayam, kacang merah, dan daging merah agar zat besinya terpenuhi. Ini perlu untuk mencegah terjadinya pendarahan, anemia dan persalinan prematur. 

Vitamin A 

Sangat disarankan kepada ibu hamil untuk banyak mengkonsumsi buah dan sayuran, utamanya wortel. Selain untuk kesehatan mata, juga sebagai anti oksidan yang akan membuat kulit menjadi lebih baik. 

Kalsium

Tulang terasa linu adalah salah satu tanda tubuh kita kekurangan kalsium. Hal ini sering dikeluhkan oleh ibu hamil. Wajar, karena kalsium ibu diambil oleh janin. Sehingga sangat penting ibu hamil mengkomsumsi makanan seperti kacang, yogurt, kacang kedelai, dan brokoli agar kebutuhan akan nutrisi ini terpenuhi. Dan jangan lupa kalsium dari susu juga sangat membantu pertumbuhan janin, membuat tulang anak kuat, tinggi badannya serasi. 

Itulah nutrisi makanan yang sebaiknya dikonsumsi oleh ibu hamil agar proses kehamilan sampai persalinan berjalan lancar, janin sehat, lahir sebagai anak kuat dan cerdas.


Referensi: dari berbagai sumber

19 Apr 2017

Makan Siang di Pantai Ujung Batu Barru


Sabtu pagi, Tante menelpon mengajak ke Pantai. Dia dan keluarga yang lain dalam perjalanan, mereka berencana pulang kampung ke Soppeng. Maklumlah liburnya cukup panjang, selain mudik, mereka bermaksud singgah rekreasi dulu di Barru. Jadi sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, sekali berangkat dua tiga maksud tercapai.

Awalnya saya ragu bisa tiba tanpa kesasar, Tante bilang lokasinya di Pantai Batu, sementara yang muncul di mesin pencarian hanya ada Pantai Ujung Batu. Saya sampai menelepon teman segala untuk memastikan kalau yang itu benar tempat yang sama.

Objek wisata ini terletak di Jl Ladullah, Kelurahan Sumpang Binangae, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru. Lokasinya tidak jauh dari kota. Kalau kamu berangkat dari arah Parepare hendak ke sini, lihat tugu langsung belok kanan saja, lanjut terussss sampai ketemu lapangan, belok kiri di belokan pertama...nah tidak lama lagi kamu akan melihat pantai, telusuri sampai ujungnya. Itu kata teman yang memandu via telepon. Rupanya benar, setelah melewati tugu yang dimaksud, tidak lama kemudian lokasinya kami temukan.

Jarak antara tugu dan Pantai Ujung Batu hanya sekitar kurang lebih 1 km saja. Gerbang tertutup palang, seorang lelaki separuh baya bertopi menyambut. Kami dikenakan biaya masuk Rp.20rb untuk satu mobil berapapun jumlah penumpangnya, tapi tidak pakai karcis :p

Baca juga Sehari Bersama Ayah di Pantai Tonrangeng Parepare

Tidak ada yang terlalu istimewa dengan Pantai Ujung Batu, miriplah dengan pantai-pantai pada umumnya. Yang membedakan, pepohonan di sana cukup rimbun, dan letaknya tidak jauh dari air. Jadi walaupun matahari sedang terik-teriknya, kita tetap bisa menikmati suasana.

Di lokasi ini tersedia beberapa balai-balai, gazebo, musholla, dan bangunan-bangunan lain. Cuma sayang sekali tampak kurang terurus. Sepertinya tempat ini sering dipakai outbond, peralatan-peralatannya masih bergelantungan di atas pohon. Di sudut lain, terlihat sebuah perahu bebek-bebek, bagian dalamnya mulai tergenang tanah, ia beralih fungsi sebagai panjangan taman saja.

Tanpa ba bi bu, anak-anak langsung minta berenang, bergabung dengan tante-tante kecilnya. Adek Ayyan senangnya bukan main. Kata Pap Nay, saking semangatnya nih anak sampai 3 kali hampir tenggelam, begitulah kalau badan imut tapi berani main ke tengah. Untung yang mengawasi banyak.

Pantai ini lumayan ramai, makin siang makin banyak yang berkunjung. Mungkin karena itu tadi, teriknya matahari tidak begitu terasa di sini. Jadi bisa datang kapan saja.

Baca juga Di Antara Hujan dan Senjata

Oh ya di sepanjang pantai, banyak perahu terparkir, beberapa nelayan beraktivitas di sekitar pantai, ada yang sekedar duduk ngobrol merintang waktu, ada pula yang merapikan perlengkapan perahunya.

Daaaan .....Di sini kampung tengahku sesak :D

Makanannya yang dipersiapkan rombongan melimpah, satu box besar berisi aneka macam sea food mentah siap bakar. Tukang bakarnya bolak-balik membawa Baronang, Kakap dan Katombo yang mengepul. Disantap bersama sambel terasi, beradu dengan nasi putih..dududu bikin lidah bergoyang. Belum juga ikannya habis, datanglah maestronya kolestrol :D udang besar merah seksi minta segera dikuliti. Benar-benar sukses bikin gagal usaha diet sepekan ini.

Di antara yang hadir ada uncle-uncle n onty dari Makassar beserta krucilnya, ada Om Hamid yang memang stay di Barru, dan kami dari Parepare. Jika orang bilang tidak ada pertemuan tanpa perpisahan, sekarang beda lagi “tidak ada pertemuan tanpa foto-foto”. Acara ngumpul-ngumpul di Pantai Ujung Batu Barru ditutup dengan foto bareng.

Itu cerita akhir pekan kami, yuk intip keseruannya di video ini.

13 Apr 2017

Mengajak Anak Bermain di Hutan Jompie Parepare

Hutan_Jompie_Parepare
Ada yang berbeda pada Hutan Jompie, beberapa bangunan baru muncul di sebelah utara hutan, di sekitar areal gerbang. Satu dua bangunan lama yang dulunya kumuh sudah selesai dipugar, dicat dengan warna terang. Saat kami datang, pembangunan di Kebun Raya Jompie masih berlanjut, beberapa orang terlihat sedang bekerja, ada yang melakukan pengukuran, mengaduk semen, dll. Di beberapa sudut juga terlihat media tanam berupa gundukan campuran sekam dan kompos yang siap pakai.
Hutan_Jompie_Parepare
proses pengukuran oleh pekerja proyek

Masuk lebih dalam, gazebo-gazebo tua yang dulunya berdiri di tengah hutan, sekarang sudah di robohkan, jejaknya pun sudah tidak kelihatan. Untunglah, penampakan gazebo itu memang cukup menganggu, memberikan kesan peraih gelar hutan kota terbaik keenam di Indonesia ini kurang terurus. 

Sepertinya pemerintah sedang concern memperindah tempat ini untuk memaksimalkan fungsinya. Selain sebagai penyumbang oksigen terbesar juga menjadi pilihan objek wisata bagi masyarakat. Revitalisasi Hutan Jompie sudah mulai dilakukan sejak tahun lalu. Kabarnya dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat mencapai Rp. 16.7 M.
Hutan_Jompie_Parepare
Yang baru di lokasi hutan

Ahad, 09 April 2017 kami ke sana untuk kedua kalinya. Kalau kunjungan sebelumnya kami pergi berempat, kali ini lebih ramai. Mirza, tetangga teman main Naylah dan Rayyan juga ikut serta. 

Setahun yang lalu, Adek Ayyan masih berumur 2 tahun, harus selalu dipegang tangannya agar tidak tergelincir. Sekarang agak santai, kami biarkan dia berjalan dan berlari sendiri. Lagipula jalan setapaknya kering, tidak berlumut seperti dulu. Oh iya, kali ini nyamuk juga berkurang, mungkin karena dua hari belakangan ini Parepare bercuaca cerah, hujan belum pernah turun. Binatang kaki seribu yang bikin bulu kuduk berdiri, sekarang tak satupun kami jumpai.
Di dalam hutan, anak-anak berkicau riang, berjalan, berlari, singgah memilih-milih ranting kayu yang cocok dijadikan tongkat. Mereka meneriakkan kalimat “mari berpetualang!” setiap kali ketemu semak rimbun yang menutupi jalan, mungkin mereka terinspirasi dengan film-film kartun yang mereka tonton di TV. 

Hutan_Jompie_Parepare
Mengenal alam
Sepanjang jalan, ada saja hal-hal baru yang menarik perhatian mereka, seperti jamur yang menempel di batang pohon mati, tanaman berduri yang pemalu dicolek daunnya mengatup, lebah-lebah yang mengerumuni bunga, getah pohon mengering yang mirip kristal, bunga-bunga berbentuk bintang, dll. Biasanya kami selalu berhenti, membiarkan mereka mengamati. Kadal yang tetiba melintas, juga menarik perhatian mereka, sayang binatang itu dengan gesitnya berlari, menerobos semak tak membiarkan penontonnya mendekat. 

Pohon-pohon besar berusia puluhan atau ratusan tahun masih ada di sana, memamerkan bodinya yang makin kokoh. Papan sederhana bertuliskan nama latin mereka juga sebagian tetap setia menempel di batangnya. Beberapa pohon nangka telah berbuah, sayang buahnya kelihatan kurang sehat, terlihat menghitam dan rusak.

Walaupun kami berangkat saat posisi matahari hampir tinggi, tapi di dalam hutan teriknya tidak begitu terasa. Hanya saja, karena mengelilingi hutan dengan berjalan kaki ditambah tenaga ekstra yang dikeluarkan untuk teriakan menyuruh bocah hati-hati, wajah basah oleh keringat. Medannya juga menurun menanjak, lumayanlah membakar kalori sisa dinner semalam. 

Kurang lebih sejam di tengah hutan, anak-anak terlihat puas, kami ngaso di lokasi yang lapang. Tidak ada nyamuk di sini, agak bersih dari semak, dan banyak tanaman palemnya. Di taman Palem inilah kami menikmati bekal. 

Puas foto-foto, peluh mengering, adzan dzuhur sayup mulai terdengar, kami pulang membawa satu kresek sampah bekas makan dan sekantong kenangan buat anak-anak.

Nonton video keseruan jalan-jalan di Hutan Jompie.


Lokasi : Hutan Jompie atau Kebun Raya Jompie 
Alamat : Kelurahan Bukit Harapan, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan
Tiket masuk : gratis

5 Apr 2017

#Sosok Norah Vincent: Menjadi Lelaki Demi Sebuah Buku

Norah_vincent

Riset untuk sebuah buku, lazim dilakukan oleh penulis manapun, baik itu penulis fiksi maupun non fiksi. Pengamatan langsung pada suatu objek akan memberikan ruh pada tulisan. Saya jadi ingat seorang teman penulis bercerita, dia pernah membuat akun palsu agar bisa masuk ke grup-grup tertutup kaum homoseksual, mencoba menyelami kehidupan mereka demi novel yang sedang ditulisnya. Jangankan menulis buku, membuat artikel blog saja tetap harus melakukan riset, agar tulisan lebih berbobot. Caranya macam-macam, bisa dengan membaca, wawancara atau hanya sekedar bertanya melalui status Facebook. 

Wajar jika penulis menggali bahan tulisan lebih dalam melalui riset, apalagi jika yang ditulis bukan merupakan kebiasaan sehari-hari, pengalaman hidup, tempat yang jauh dari lingkungan kita, atau suatu lokasi yang tidak pernah kita lihat sebelumnya. Tentu saja riset di sini menjadi sangat penting. 

Berbicara tentang riset demi sebuah buku, sepertinya belum ada yang menyamai kenekatan Norah Vincent yang akan saya ceritakan di bawah ini. 

Kenapa? karena Norah Vincent pernah menjalani peran sebagai lelaki selama 18 bulan! 

Bukan menyamar dalam 1-2 jam/hari lho ya, tapi dia benar-benar mengubah total fisiknya. Dia bermetamorfosis dari Norah menjadi Ned. Ketika menyamar sebagai laki-laki, dia pernah bekerja pada sebuah perusahaan, masuk ke klub-klub striptease, ikut klub bowling, menginap di biara katolik, dll tanpa ketahuan sama sekali.

Norah sendiri mengaku awal mulanya dia kepikiran melakukan itu setelah melihat tayangan televisi, sebuah acara yang menayangkan beberapa orang perempuan dan laki-laki bertukar peran. Ini semacam reality show untuk menaikkan rating TV. Dari situ kemudian Norah kepikiran, sepertinya dia bisa melakukannya dengan lebih baik. 

Norah sedang belajar teknik pernafasan agar suranya mirip pria
Tidak main-main, Norah mengikuti program fitnes agar bahunya tampak lebih lebar, lehernya lebih besar supaya orang tidak menyadari kalau tidak ada jakun di sana. Dia belajar membuat janggut palsu, melatih teknik pernafasan dalam berbicara supaya suaranya mirip pria. Demi risetnya ini, Norah juga dengan rela meninggalkan pekerjaannya sebagai kolomnis opini di Los Angeles Times 

Dalam bukunya Female Undercover, buku yang begitu menarik perhatian publik pada tahun 2006, Norah menuangkan semua pengalaman hidupnya menyamar sebagai Ned selama kurang lebih 18 bulan. 

Tidak banyak perempuan yang memiliki keinginan dan keberanian sebagaimana Norah lakukan. Dia benar-benar total dalam menjalankan perannya sebagai laki-laki. Norah mengikuti grup bowling, bergaul berbulan-bulan setiap senin malam dengan kumpulan laki-laki brewok yang berbicara kasar dan semaunya. Dari situ dia jadi tahu perbedaan laki-laki dan perempuan dalam hal bahasa, ketulusan, kebaikan hati, pertemanan antar lelaki, dan bagaimana laki-laki mencurahkan perasaannya. 

Untuk tahu bagaimana anggapan laki-laki terhadap seks, selama berminggu-minggu Norah menjadi pengunjung tetap beberapa klub penari telanjang. Bukan hanya mengamati dari jauh, atau sekedar jadi penonton. Tapi dia benar-benar maju ke depan, mendekati bibir panggung dan berinteraksi langsung dengan para penari telanjang dengan meminta lap dance service

Sebagai Ned, dia juga melamar pekerjaan dengan memakai jas lengkap. Di situ Norah merasakan perbedaan sikap orang-orang dalam memperlakukannya sebagai laki-laki . Norah mengatakan ketika dia menjadi Ned, dia tidak perlu banyak berbasa-basi saat mengungkapkan keinginan, dibandingkan saat dia sebagai perempuan yang selalu memulai kalimat dengan permintaan maaf. 

Dalam sebuah therapy club, sebuah perkumpulan terapi laki-laki bermasalah, Norah mengamati bagaimana laki-laki mencurahkan perasaannya. Ibarat memikul bola dunia di punggungnya, laki-laki harus bertanggungjawab penuh dengan ketersediaan pangan keluarganya. Banyak dari mereka sebenarnya merasa beban tersebut terlalu berat tapi tetap harus dipikul demi keluarga.

Kehidupan biara juga pernah dimasuki oleh Ned. Di sana, dia meneliti kehidupan biarawan dengan cara tinggal dan berinterakasi dengan mereka selama beberapa minggu. Sekali lagi tanpa ketahuan sama sekali. 

Totalitasnya tersebut harus Norah bayar mahal, setelah kembali menjadi perempuan dia sempat mengalami gangguan jiwa. Dia didera perasaan bersalah berkepanjangan, merasa telah menipu teman-teman lelakinya yang sudah terlanjur mempercayai dan menyayanginya sebagai Ned. Pengalamannya ketika sakit tersebut dituangkan lagi ke dalam buku yang berjudul Voluntary Madness. 

Penasaran ya dengan sosok Norah Vincent itu bagaimana? Kok bisa-bisanya berkeliaran sebagai seorang pria, membaur di masyarakat, bahkan hampir bercinta dengan wanita asli tanpa ketahuan. Saya coba cari di Youtube, profilnya sangat mudah ditemukan. Dia terlihat sangat cantik, hidungnya bangir, bibirnya bagus, dan mataunya besar. Ketika berubah menjadi Ned, dia terlihat seperti laki-laki muda yang tampan dan dandy. Pantas saja, dalam masa penyamarannya, Ned sempat memikat beberapa wanita untuk menjadi teman kencannya. 

Sumber gambar: http://523fgf.cu.cc/page/norah-vincent-self-made-man-dating/
Hampir di semua akhir petualangan Ned di setiap tempat baik itu di biara, klub bowling, dengan teman-teman kencannya, Norah selalu mengakui bahwa dia sedang menyamar. Semua terkejut, tapi bisa menerima dengan baik setelah mengetahui alasan di baliknya. Penyamaran yang dilakukan Norah sangat sepadan, bukunya Female Undercover menuai pujian di mana-mana, karyanya dianggap sebagai salah satu suara baru yang paling segar dan berani dalam jurnalisme amerika. 

#pecintabukulama