Sungai Karajae atau umum disebut Salo Karajae adalah sungai terpanjang di Parepare dengan jarak sekitar 5 km dan kedalaman kurang lebih 3 meter. Cukup dalam, bisa membuat kamu tenggelam jika berani berenang menggunakan gaya batu.
Dulu, kalau memandang sungai ini saya sering heran kok tidak ada ya yang kepikiran menjadikan keindahannya bernilai ekonomi. Sungai tersebut polos saja sebagaimana adanya. Barulah beberapa tahun belakangan ini, segelintir pengusaha akhirnya berinvestasi warkop atau café di pinggiran sungai, sebut saja Warkop Bang Ali, Teras Empang, dan Warkop Bahari.
Tak hanya pihak swasta, pemerintah juga mulai ngeh kalau Sungai Karajae sebenarnya berpotensi wisata tinggi. Mulailah dibangun gazebo, rumah baca, dan panggung di pinggiran sungai (walaupun beberapa bangunan penggunaannya masih kurang optimal). Di sini juga kontinyu diadakan festival, dilabeli sesuai namanya yaitu Festival Salo Karajae. Yang disebut terakhir ini gaungnya cukup bergema, sampai pernah diliput National Geographic segala *prok..prok
Duduk di gazebo, di sini kamu bisa melihat sungai dan sawah |
Setelah resmi dibuka, saya dan anak-anak mencoba kembali berperahu di Salo Karajae. Dua tahun yang lalu kami juga pernah menelusuri sungai ini, tapi saat itu musim kemarau, pepohonan sekitar meranggas, dan hutan-hutan tampak gundul. Lagipula ketika itu kami ikut perahu panitia festival dan berbayar. Kali ini gratis, sensasinya jadi beda Sis :D
Baca juga Menikmati Senja di Salo Karajae
Baca juga Menikmati Senja di Salo Karajae
Saat musim adem begini (baca: musim hujan), pemandangan sangat berbeda dibandingkan sebelumnya. Kiri kanan semuanya hijau. Bakau rimbun, hutan jati di seberang tak kalah rimbunnya. Bukit-bukit yang terlihat dari sungai, semua menyejukkan mata. Bangau-bangau putih masih ada, masih suka terbang bergerombol tapi ngaso di pohon hanya sekejap, lalu menjauh.
Sembari menikmati angin sepoi-sepoi, saya ngobrol dengan Ibu Rahma, eh tepatnya setengah berteriak untuk mengimbangi bisingnya mesin. Beliau ini adalah Kepala Seksi di Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Parepare. Bu Rahma menjelaskan bahwa perahu yang kami tumpangi sekarang adalah milik penduduk setempat yang disewa, kedepannya insya Allah perahu khusus wisata Salo Karajae akan dibeli.
Kamu-kamu yang bertandang, atau kebetulan melintasi kota Parepare, jangan lupa singgah di Salo Karajae, rehat sejenak menyesap kopi hitam di pinggiran sungai. Kalau datang pas weekend lebih asyik lagi, Dinas Pariwisata Parepare telah menyediakan perahu yang bisa dinikmati secara gratis tiap akhir pekan.
Yup, Setiap sabtu dan minggu, dari pukul 4-6 sore, kalian boleh menelusuri Salo Karajae tanpa perlu bayar. Perahu bermesin beserta pengemudinya siap mengantar, ukurannya lumayan besar lho, bisa menampung 10-15 orang, jadi kamu bisa mengajak keluarga dan teman-teman.
Yup, Setiap sabtu dan minggu, dari pukul 4-6 sore, kalian boleh menelusuri Salo Karajae tanpa perlu bayar. Perahu bermesin beserta pengemudinya siap mengantar, ukurannya lumayan besar lho, bisa menampung 10-15 orang, jadi kamu bisa mengajak keluarga dan teman-teman.
Indah nian, yakin tidak mau ke sini? |
nice article...
BalasHapusthanks for sharing 👏👏👏
regards
boston
Sama2 Pak Boston 😃
HapusWah, ada gratisnya juga padahal akhir pekan. Asik kelihatannya :)
BalasHapusKl yg disediakan pemerintah gratis mba tp tersedia cuma akhir pekan saja, asyiklah pokoknya 😊
HapusWah.. perlu masuk agenda perjalanan nih
BalasHapusAyomi kak, sy tunggu di Parepare 😊
HapusSukaa dengan daerah yang mau berbenah. Bukan apa-apa sih, setiap kali lihat objek wisata di negara orang saya selalu bergumam, "Indonesia lebih cantik" cuma kurang pengelolaan aja.
BalasHapusIyya kemarin baru sempat lirik sudah ada perubahan, belum sempat singgah.. nice info kak...
BalasHapusaiiisssh mbaaa... cakep banget sungainyaaa... bersih, luas lagi... gini dong, dibikin jd bgs, supaya menarik wisatawan yaa :).aku suka tuh ada gazebo2 begitu di pinggir sungai... ihhh kayaknya nih tempat hrs aku masukin ke bucket list deh :D
BalasHapus