8 hal penting sebelum berhaji atau umrah. Siapa sih yang tidak ingin ke tanah suci. Saya yakin mayoritas umat muslim bercita-cita naik haji minimal sekali dalam hidupnya. Menginjakkan kaki di tanah berkah dan melihat langsung tempat kelahiran Nabi. Begitu banyaknya umat islam yang ingin menyempurnakan keislamannya dengan berhaji, tapi belum mendapatkan kesempatan itu akhirnya memilih untuk umrah, umumnya alasan mereka karena 2 hal ini:
Waktu
Semakin lama, daftar tunggu jemaah haji di Indonesia semakin lama. Pada website resmi kamenag tercatat daftar tunggu berada di range tahun 2022-2054, luar biasa! Bayangkan jika umur sudah menua baru diberi kemampuan materi, bisa-bisa ajal keburu datang, rukun islam yang kelima ini belum juga terlaksana (apalagi malaikat maut semakin kesini semakin tega saja, tanpa ba bi bu mencabut nyawa, orang sehat hari ini, tiba-tiba besok meninggal dunia dengan bermacam-macam sebab). Untuk itu, orang-orang yang sudah sangat ingin berhaji tapi tak bisa menunggu lagi, akhirnya memilih melakukan haji kecil atau umrah.
Materi
Jika bukan kendala waktu, ya kendala materi. Berhaji membutuhkan uang yang tidak sedikit. Untuk orang kaya hal ini tentu tak masalah. Lain halnya untuk orang yang pas-pasan, keinginan berhaji disubtitusi dengan paket ibadah yang lebih murah, yaitu umrah. Tentu saja tetap dibarengi niat akan melakukan haji besar suatu saat insya Allah.
Ibadah umrah beberapa tahun belakangan ini memang sangat marak. Saking banyaknya permintaan untuk umrah, travel-travel baru bermunculan, mereka berlomba-lomba menawarkan paket umrah, mulai dari yang super murah sampai yang super premium. Calon jemaah tinggal pilih, mana yang sesuai budget.
Pahala yang didapatkan juga tidak main-main. Bayangkan sholat dua rakaat di masjid Nabawi lebih baik dari sholat 1000 kali di masjid lain kecuali Masjidil Haram. Subhanallah, siapa yang tak ingin. Belum lagi melintasi jejak-jejak nabiyullah tercinta Muhammad saw, meresapi keindahan daan keanggunan masjid-masjid megah, dan menyentuh Hajar Aswad di Masjidil Haram. Membayangkannya membuat kerinduan berangkat ke tanah suci semakin menggebu-gebu.
Tapi tunggu dulu, berangkat haji atau umrah ada syaratnya lho. Syarat utama tentu saja “mampu”. Selain mampu, ada 8 hal yang benar-benar harus diperhatikan melakukan ibadah tersebut. Delapan poin ini sengaja saya catat agar suatu saat kelak (*komat-kamit semoga kesampaian sebelum tua) diberi kemampuan memenuhi panggilan bertamu ke rumahNya, dan insya Allah kedelapan hal ini sebisa mungkin sudah terpenuhi.
1. Taubat
“Labbaik!” yang artinya “aku datang memenuhi panggilanMU” . Kalimat ini selalu diulang-ulang ketika melakukan ibadah haji. Sebelum berangkat, kita harus bertaubat terlebih dahulu, mensucikan diri dari dosa. Lagipula masa iya kita menemui maha pencipta dengan kondisi kotor, malu kan?
2. Melunasi utang-utang
Utang adalah sesuatu yang dipinjam. Seseorang atau badan usaha yang meminjam disebut debitur. Entitas yang memberikan utang disebut kreditur (wikipedia)
Dari pengertian utang di atas, jelas utang yang dimaksud di sini bukan utang kepada keluarga, teman, atau rentenir saja, tapi juga utang dari badan usaha pembiayaan dan bank, termasuk KPR. Selama pinjaman tersebut belum lunas, itu masih masuk kategori utang.
Nah lho?
Jika ada utang yang tidak mampu dilunasi, kita harus meminta izin dulu terhadap pemiliknya. Jika yang bersangkutan mengizinkan maka bertawakkallah kepada Allah, kalau tidak diiizinkan, apa boleh buat kita tidak boleh pergi haji atau umrah.
*mungkin bank/pembiayaan ikhlas-ikhlas saja ya, semakin panjang kredit, mereka semakin senang :p
Tapi belakangan ini yang terjadi di masyarakat agak berkebalikan dengan syarat ini. Jangankan melunasi utang, saya bahkan pernah mendengar seseorang meminjam untuk umrah. Malah kabarnya ada pembiayaan yang menyediakan fasilitas kredit umrah segala.
3. Mengembalikan titipan-titipan
Sebelum umrah atau berhaji, amanah atau titipan-titipan harus dikembalikan terlebih dahulu. Kalau belum mengembalikan, minimal menyampaikan kepada empunya barang bahwa kita akan pergi, dan titipan dia ada pada kita.
4. Mengembalikan hak orang lain
Jika kita pernah mengambil hak atau mendzolimi orang lain, segera mungkin temui dan kembalikan hak orang tersebut. Supaya kita bertamu ke rumah Allah benar-benar dalam keadaan bersih.
5. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah
Alangkah ruginya menghabiskan uang, waktu dan tenaga hanya untuk berniat pamer. Hanya untuk berfoto-foto narsis agar memiliki cerita seru sekembalinya nanti ke kampung halaman. Atau niat hanya ingin dipanggil bu hajjah atau pak haji, supaya kalau kekondangan lebih dimuliakan yang punya hajatan. Mari luruskan dan ikhlaskan niat karena Allah SWT semata.
6. Pamit dengan keluarga
Berpamitan kepada keluarga ini salah satu hal yang disunnahkan rasul sebelum kita berangkat haji atau umrah. Saling mendoakan, agar yang ditinggalkan bisa segera menyusul, sedangkan yang berhaji semoga dapat haji mabrur.
7. Sholat dua rakaat di rumah
Mengerjakan sholat dua rakaat dengan membaca surat Al Kafirun dan surat Al Ikhlas.
8. Berjanji kepada diri sendiri
Sebelum menunaikan ibadah haji atau umrah, sebaiknya selalu mengingat dan meresapi 5 hal berikut:
- Hindari perbuatan maksiat di tanah suci,
- Hendaklah betul-betul menghormati sunnah-sunnah Rasulullah,
- Menjadikan tujuan dan segenap pikiran terfokus pada ridha Allah,
- Menggunakan kesempatan semata-mata untuk beribadah,
- Meninggalkan perdebatan, pertikaian, keributan, dan sibuk dengan orang lain.
Demikianlah 8 hal penting yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan ibadah haji dan umrah. Semoga kerinduan kita untuk memenuhi undangan Allah dan menziarahi Rasullulah segera terwujud, utang-utang cepat lunas dan sebisa mungkin dijauhkan dari godaan untuk menambahnya lagi… Ayo aminkan yang kencang yaa.
Sumber: Amru Khalid. Ibadah Sepenuh Hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis