Naylah dan Adek Ayyan ingin segera nyebur di kolam ketika kami baru saja tiba di kawasan hutan Jompie. Memang, ketika memasuki kawasan hutan Jompie, kita langsung menginjakkan kaki di pinggiran kolam permandian. Kolamnya luas dan agaknya cukup dalam, karena dua orang remaja laki-laki kompak melompat sambil salto, tanpa ragu sedikitpun terbentur ubin di dasar kolam. Di tempat ini terdapat dua kolam, sebuah kolam berukuran besar, dan satu lagi berukuran kecil. Kolam utama untuk orang dewasa, kolam kecil untuk anak-anak. Kolam besarnya tampak kehijauan karena dipenuhi lumut, mungkin jarang dikuras.
Kami segera memasuki hutan sesuai dengan rencana awal, mengabaikan rengekan protes dari anak-anak yang ingin segera masuk ke kolam. Naylah yang sejak dari rumah sudah penasaran dengan penampakan hutan, segera melupakan protesnya. Begitu pula dengan Adik Ayyan, mereka berdua larut dengan suasana baru yang serba hijau dan sejuk.
Kami menelusuri jalan setapak yang sengaja dibuat di hutan Jompie. Hutan ini pernah dinobatkan sebagai hutan kota terbaik keenam seluruh Indonesia lho, menduduki peringkat pertama hutan kota terbaik Sulawesi Selatan. Cukup luas. Rupanya, jalan setapak dibuat beberapa cabang, supaya pengunjung leluasa menelisik hutan di berbagai lokasi. Kami menjelajahi hutan dimulai dari kolam renang dan tiba di tempat yang sama tapi melewati jalan yang berbeda. Jadi boleh dikata saya, Pap Nay, dan duo bocil sudah memutari hutan ini. Lumayan, membakar kalori hasil timbunan Mie Titi kemarin malam :p
Pohon-pohon berbatang besar dan beranting banyak tak terhitung jumlahnya di hutan Jompie, bahkan kabarnya ada beberapa pohon yang usianya sudah ratusan tahun. Beberapa pohon dilengkapi dengan nama latinnya untuk dipelajari para pelajar dan peneliti. Keanekaragaman hayati di hutan ini membuat pemerintah setempat berencana akan mengoptimalkan penggunaannya sebagai pusat penelitian.
Anak-anak terlihat senang, mulut mereka tidak berhenti nyerocos sepanjang jalan. Beberapa makhluk hidup seperti kaki seribu, kadal dan kupu-kupu sering kami jumpai di tengah penjalanan. Memang hutan ini minim satwa, tidak ada rusa atau kera seperti hutan dibayangan Naylah. Makhluk hidup yang paling banyak hanyalah nyamuk, mereka mengikuti kami sepanjang jalan.
Setelah melewati pendakian, dan melewati jalan datar setelahnya, kami menemukan tempat yang cocok untuk ngaso. Naylah yang mulai rewel karena terlalu jauh berjalan, akhirnya lega bisa menikmati bekal.
Menikmati bekal |
Berjalan-jalan di hutan adalah kegiatan yang langka, apalagi yang hidup di kota . Berapa banyak anak Indonesia yang pernah melihat hutan? Saya, yang lahir dan besar di desa saja bahkan tidak pernah melihat hutan. Saya cuma akrab dengan kebun yang isinya kakao, pohon kelapa dan pisang. Tapi hutan? saya melihatnya setelah masa kecil terlewati. Hutan kota seperti hutan Jompie adalah objek wisata yang berpotensi besar. Selain menjadi sumber oksigen bagi penghuni kota, juga sebagai objek edukasi untuk anak-anak. Sungguh sayang karena kondisinya sekarang tampak terabaikan.
Ingin jalan-jalan ke hutan Jompie? Lokasinya lumayan dekat, terletak di kecamatan Soreang, kota Parepare. Cukup berkendara sekitar kurang lebih 3 km dari pusat kota Parepare, kamu akan menemukan hutan ini. Tidak ada biaya karcis untuk masuk, cukup dengan memberi ongkos parkir yang pantas pada orang yang berjaga di gerbang, kamu sudah bisa menikmati segarnya oksigen gratis dari Tuhan. Jangan lupa, sampah sendiri dibawa pulang ya ^_^
Parepare, 02 01 2016
Nur Islah
Parepare, 02 01 2016
Nur Islah
keren yah, jadi pengin kesitu nih.. tapi, :(
BalasHapusayooo #visitparepare
HapusAku udah pernah ke Pare2 mbaa, tapi ke hutan ini belum pernah. Dulu tu ke pantai apaa gitu lupa namnya sama ke Lemosusu.
BalasHapuspantai Lumpuue ya?
HapusAsiknyaaa.. Jalan-jalan ke hutan. Gratis pulaa..
BalasHapusemak cerdas kan :p
Hapussegernyaaaa...
BalasHapusiya nih..bebas polusi
Hapusada kolam renang di tengah hutan Mbak?? wahh asyiknya, bisa berenang sampe puas :)
BalasHapusada mba, sayang aja kolamnya lumutan
Hapusseger pastinya
BalasHapusseger, bebas panas :-)
HapusMbak..kok nggak geli-geli gimana gitu lihat kaki seribu...
BalasHapusAku juga seneng nih mbak klo jalan2 di alam...tapi masih sering takut klo tiba2 papasan sama ular, klabang...etc :-)
kl liat kaki seribu sudah biasa mba, sering masuk di halaman rumah hhehehhe
BalasHapushutan kotanya udah lama kali ini yaa...pohonnya udah besar2 gt..adeeem.
BalasHapusIya mak, dah lama banget, kl ndk salah dari taon 1920 sdh ada
HapusIiih gang, baru ka' tahu ada Hutan Jompie ini. Bagusnya ada di kota hutan seperti itu. Kenapa ndak pernah dengar di'?
BalasHapusiye, kayaknya mmgg kurang diekspos hutan ini, pdhl bagus
BalasHapusklw mw masuk bayar ngga'..?
BalasHapus