Tiba-tiba Adek yang kepalanya sudah berada di dekat kaki saya bangun dengan posisi duduk, berteriak dan menangis histeris. Saya sontak kaget, segera mengambil Adek, memperbaiki posisi tidurnya, dan memeluknya erat.
Azan baru saja berkumandang, Adek tidak bisa lelap lagi. Dia mendekap dan berusaha menyembunyikan wajahnya. Ekspresi Adek terlihat lain dan berulangkali berkata “takut…takut..takut”
“Adek lihat apa?”
“ituuuuu” Adek menunjuk pintu
“mana dek?”
“ituuuu” Adek memandang sebuah objek di pintu kamar.
Saya menyalakan lampu, Adek menutup matanya karena silau.
“ituuuu” Adek kembali menunjuk dan berekspresi takut.
“Adek liat apa? tokek? tokek sudah pergi” Adek takut dengan tokek. Adek diam saja. Saya memeluknya lebih erat dan mencoba menidurkan Adek lagi.
Adek terlihat tenang sekarang, tapi masih saja badannya melengkung dan menyembunyikan matanya di dadaku.
“Mama sholat dulu ya dek” saya bangkit dan membuka pintu
“tidak ma…siniiiiii”
Kupeluk dia lagi. Membiarkannya beberapa saat, dan membangunkan bapaknya.
Sepertinya Adek mimpi buruk, mimpinya itu terbawa sampai dia bangun.
Memang anak-anak yang masih balita sangat imajinatif. Hal-hal yang diimajinasikannya bisa saja terbawa ketika tidur dan akhirnya bermimpi buruk. Anak yang mimpi buruk apalagi yang masih balita kadangkala tidak bisa membedakan yang nyata dengan mimpi. Seperti kejadian yang menimpa adek, sesuatu yang dilihat dalam mimpinya terbawa sampai dia bangun, dia merasa makhluk dalam mimpinya juga sedang berdiri di dekat pintu. Tapi tak perlu khawatir berlebihan, mimpi tidak bisa tersimpan terlalu lama di memori otak kita. Begitupula dengan anak-anak, biasanya mereka akan segera melupakan mimpinya.
Dalam bukunya “Membantu Anak Balita Mengelola Ketakutan”, Kak Seto membagikan tips dan trik bagaimana membantu anak yang mengalami mimpi buruk:
• Jangan langsung membangunkan anak dengan mengguncangkan tubuhnya
Bisa jadi saat membangunkan dengan cara ini akan membuat anak kesal dan menganggap perlakuan orang tua adalah bagian dari mimpi. Sebisa mungkin hindari cara yang melibatkan gerakan fisik.
• Usahakan membuat anak merasa aman
Seperti yang saya sampaikan di atas, anak kadangkala tidak bisa membedakan kejadian alam mimpi dan kehidupan nyata. Anak bisa saja masih merasa takut sampai keesokan harinya. Di saat inilah peran orang tua diperlukan untuk senantiasa berusaha menenangkan anaknya dan membuatnya merasa aman.
• Izinkan anak membiarkan pintu kamarnya tetap terbuka jika dia merasa takut
Jika anak sudah memiliki kamar tidur sendiri, bisa jadi anak akan merasa takut sendirian dalam ruangan tertutup setelah bermimpi buruk, biarkan pintu kamar terbuka jika dia menginginkannya demikian.
• Berikan keyakinan
Ketika anak dalam keadaan bangun ataupun tidur, berbicaralah perlahan dengan suara meyakinkan. Tepuk dahi atau pipinya pelan-pelan. Katakan dengan setengah berbisik , bahwa ia akan baik-baik saja, dan kita selalu di sisinya untuk menjaganya
• Tetap tenang
Biasanya orang tua khawatir jika mimpi buruk pada anaknya akan menyebabkan sesuatu yang parah pada perkembangan anak. Tapi mimpi buruk akan cepat terlupakan, orang tua sebaiknya tetap tenang dan berusaha menenangkan anak
• Pindahkan dari tempat tidur
Jika anak terbangun dan menganggap mimpi buruk telah usai, kemungkinan ia mau dipindahkan sementara dari kamarnya. Ia bisa pergi ke toilet atau ikut bersama ibunya ke dapur untuk meminum susu. Jika sudah normal kembali, bawalah dia kembali ke kamar tidurnya. Tenanglah.
Jadi intinya kalau anak mimpi buruk, bundanya dulu yang harus tenang. Kalau bundanya sudah panik duluan bisa jadi anaknya semakin takut (*pengalaman pribadi :p)
Sumber : Buku “Membantu Anak Balita Mengelola Ketakutan” ditulis oleh Kak Seto
Wassalam
Parepare, 20 11 2015
Nur Islah
makasih tipsnya ya mak, nanti aku praktekin kalau si ken bgitu..
BalasHapus:)
iya Mak, mdh2an Ken ndk mimpi buruk
Hapusthanks yah tips nya. anakku juga sering mimpi buruk
BalasHapussama2 mba :-)
HapusOh satu hal lagi Mak saya tambahin, jangan cerita atau nonton hal2 berbau horor kepada anak, sebab anak bisa merekam dan ketakutan akan pikirannya sendiri. Dulu waktu kecil saya ditakuti dengn cerita horor oleh ibu saya, dan itu membuat saya ketakutan setengah mati.
BalasHapusAnyway tips2 menarik :D
thanks, salam kenal Mak
sy jg pernah mak..dikerjain om waktu kecil. dia colek2 saya pake galah dari bawah rumah panggung. kalo saya melihat ke bwh, tidak ada yg keliatan. jadi sy kira hantu, sampe dibawa mimpi hehehe
HapusTFS mbak :)
BalasHapuskalo anak saya mimpi buruk bisa dipraktekkan :)
sip mba Ira
HapusHihihi... Iya mbak. Beberapa kali si kecil mimpi buruk, rasanya gimanaaaa... Gitu
BalasHapuskemarin sy jg sempat deg2an mba susi, mengira adek liat penampakan, untung segera cari tau, ternyata memang gitu, kadang apa yg dilihat di mimpi kebawa sampe bangun
BalasHapusWah sangat berguna ni tips mbak. Jika ada waktu kunjungi dan komen di blog saya ya http://satriaelangg.blogspot.co.id
BalasHapus