Anakku
Bagaimana kabarmu?
Apakah cita-citamu sudah tercapai?
Dulu, ibu meninggalkanmu ketika engkau berusaha meraihnya.
Maafkan ibu tidak sempat menemanimu,
dan mendengar keluh kesahmu
Anakku
Bagaimana rupa menantuku?
Apakah dia memperlakukanmu dengan baik?
Maafkan ibu, tak menemanimu dihari bahagiamu
Bagaimana rupa cucu-cucuku?
Mereka pasti lucu, selucu dirimu dulu
Maafkan ibu, tak memegang tanganmu ketika engkau merasakan dasyatnya sakit melahirkan
Anakku
Bagaimana kabar terbaru para sahabatku?
Pernahkah engkau sempat bersilaturahmi dengan mereka?
Kalau belum, tolonglah sempatkan waktu bertemu mereka
Ibu akan senang sekali jika engkau menjadi penyambung pertemanan ibu
Anakku
Ibu mencintaimu, dan ibu tahu engkaupun cinta pada ibu
Kami disini bertetangga
Didepan tempat ibu, ada kuburan ibu yang anaknya banyak,
tapi mereka lupa mendoakan orang tuanya
Kuburannya gelap segelap gelapnya
Dan menjadi terang sedikit jika hari raya tiba
Mungkin anaknya mendoakannya hanya ketika hari raya itu
Anakku
Ibu berterima kasih padamu, telah mendoakanku setiap saat
Al Fatihahmu anakku, telah menjadi penerang kuburan yang gelap gulita ini
Nur Islah
Parepare, 14 Mei 2015
aiihh mba, membaca puisinya membuat mata berkaca-kaca
BalasHapusTeringat almarhumah ibu mertua saya yang baik hati yang saya hanya sempat mengenalnya selama 3 tahun..
Semoga beliau tenang disana ya Mba
HapusAiih, mataku mendadak berembun...hatiku gerimis membacanya. Jadi ingat almarhumah Ibuku yang meninggal 7 tahun lalu :'(
BalasHapusSenasib ya kita, kalo ibuku meninggal sdh 10 thn yg lalu mak
HapusSukaa puisinyaa... :) setuju sama kutipan di foto itu, gaji tertinggi ibu adlh keyika mndengat anak bilg ilove you ibu...
BalasHapusmakasih mak Noe ^_^
HapusMellow aku bacanya maaaakk... pengen pulang meluk mamakuuuuu :') Aku sering denger kata2 yang di fotomu dari anakku, tapi udah jarang ngomongin ke mamaku huhuhu
BalasHapusdibilang mak sebelum kek aku ndk bias bilang I lop u lg
HapusKok jadi sedih yah
BalasHapusingat mace yah beb?
Hapus