3 Apr 2015

Menonton Sirkus Oriental

Selama sekitar sebulan, sirkus menetap di Parepare. Sepertinya ini yang pertama. Masyarakat antusias sekali. Hari-hari pertama penonton membludak.

Tenda sirkus yang super besar ditempatkan dilapangan atau alun-alun. Gajah ditempatkan diluar tenda, sedangkan kandang hewan-hewan yang lain didalam lokasi tenda. Sore-sore, saya membawa anak-anak melihat gajahnya tanpa membayar, lumayan (mak irit hehehe).

Weekend kemarin, Saya dan suami mengajak anak-anak menonton sirkus. Bayanganku Naylah akan super senang disana. Ternyata diluar dugaan dia kurang menikmati atraksi-atraksi pemain. Naylah yang hobi meniti ketinggian bosan melihat orang-orang melompat kesana kemari dan melompat diketinggian. Beberapakali dia kutegur dan menyuruh menonton dengan tenang. Bawaannya masih seperti dirumah, duduk, berdiri, duduk lagi bukan dikursinya, tapi disandaran kursi. Kakak Naylah menyukai hewan-hewan yang beratraksi, seperti simpanse yang lagi naik sepeda motor, anjing yang menari, gajah yang berdiri, harimau yang melompat…tapi tetap saja tidak se exicting yang kusangka.

Sayang sekali, sirkus yang main sekitar satu bulan ini, meninggalkan kerusakan. Rumput-rumput lapangan yang menjadi tempat latihan sepakbola anak-anak menjadi rusak. Sepertinya lapangan ini perlu perbaikan yang lumayan besar, mudah-mudahan pemerintah yang menyetujui datangnya sirkus ini menaruh perhatian pada kerusakan setelahnya.

Tenda besar Sirkus Oriental


Menunggu sirkus dimulai dibawah pohon

Seperti biasa kakak Nay memanjat dimanapun berada

Berfoto dengan si Badut, Kakak takut sama badutnya

Berikut gambar-gambar atraksi sirkusnya, sebenarnya lumayan banyak atraksinya, tapi karena niat memang betul-betul datang untuk menikmati tontonan, aktifitas foto-foto tidak dimaksimalkan.
Badut melucu
atraksi kelenturan
bayangan pemain
simpanse naik sepeda motor
Gajah berdiri
Wajah sedih Gajah meratapi nasib menjadi pemain sirkus
wah mereka bisa duduk
beautiful
Siap-siap melompati lingkaran api
Pinjaman gambar dari Pap Key, harimaunya manjat
Poor you all, seharusnya hidup dialam bebas
Sedih juga melihat hewan-hewan itu dipaksa bekerja di tempat sirkus. Ada harimau yang sudah tua, gajah yang sudah tua yang seharusnya sudah dipensiunkan dari tempat sirkus. Menyaksikan mereka beratraksi dan tunduk pada perintah pawangnya memang menimbulkan decak kagum, tapi sedih juga melihat tatapan lesu hewan-hewan malang itu. Kawanan gajah yang ditempatkan di kandang luar sampai berdiri dengan posisi berbaris lho walaupun bukan diatas panggung. Mereka jadi kehilangan kealamiannya sebagai hewan yang sebenarnya.

4 komentar:

  1. Sedih banget liat wajah melas si gajah, Mak :(

    BalasHapus
  2. iya mak Vhoy, mmg yg paling keliatan sedih gajah2nya

    BalasHapus
  3. paling seneng liat sirkus ,, saya dulu pernah sama lumbalumba juga :D

    BalasHapus
  4. iya mba, sayangnya di kota kecil seperti Parepare jarang dikunjungi sirkus

    BalasHapus

Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis