Banyak anekdot lucu tentang Ibu mertua, coba saja searching di google, anekdot kebanyakan tentang kebencian kepada mertua.
Konon Tuhan dan Iblis yang terkutuk sedang bercakap:
God : I cannot be anywhere, so I created Mother
Devil : Even I cannot be anywhere, so I created mother -in –law
Ada lagi yang menulis
I wanted to be a witch for halloween but my mother in law wouldn’t loan me a dress
Ih kejam-kejam ya (LOL)
Mama mertuaku bukan tipe ibu mertua bergincu tebal yang selalu berkacak pinggang menyalahkan semua tindakan menantunya (emang sinetron :p). Mama Mertuaku perempuan sederhana, berjilbab rapi, dan rajin kemesjid. Mama tidak pernah buang tenaga mencampuri kehidupan rumah tangga saya dan anaknya.(Mungkin karena memang ogah, atau kejauhan xixixi).
Mama mertuaku berumur sekitar 65 tahun. Beliau masih muda ketika menikah dengan Bapak Mertua yang baik hati. Mereka menikah di Sumbawa, dan kemudian memutuskan menetap di Selayar.
Mengandung dan melahirkan anak dua, membuatku sadar menjadi ibu itu luar biasa. Proses melahirkan yang sulit, dan proses menyusui, mendidik melelahkan jiwa raga. Tapi cerita suamiku tentang ibunya, membuat proses yang sulit itu menurutku terdengar mudah.
Mama mertuaku melahirkan sebanyak 9 kali. Anak yang pertama meninggal ketika masih batita, anak yang ketujuh meninggal ketika masih 40 hari, dan anak yang kedelapan meninggal tidak lama setelah menjadi sarjana ( baca Ketika Wana Pergi). Jadi anak mama mertuaku sekarang sisa 7 orang; 2 perempuan 5 laki-laki. Semua anaknya menetap di Selayar, kecuali suamiku yang menetap di Parepare.
Selayar adalah pulau kecil, yang dikelilingi lautan, dan hampir tidak kelihatan dipeta (baca Selayar: Objek Wisata Sepanjang Jalan). Selayar dijaman sekarang saja masih ketinggalan dibidang infrastruktur dan layanan publik dibandingkan kota-kota lain di Sulsel. Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya menjadi penghuni pulau Selayar ditahun 70-80an. Saya pernah mendengar candaan saudara Ipar tentang betapa jauh dan sulitnya tranportasi antar pulau di Selayar, kata dia “pasien gawat darurat yang dirujuk ke kota sebaiknya pasrah saja”.
Kembali ke cerita mama mertua. Konon Mama mertuaku melahirkan delapan dari kesembilan anaknya dirumah saja, hanya satu yang dilahirkan di rumah sakit. Mama mertua melahirkan dibantu dukun beranak dan tetangga saja. Kalau Pap Nay cerita begini “ mama kalau melahirkan tidak terdengar keluhan kesakitan, yang terdengar dari luar, mama ngobrol-ngobrol dengan tetangganya itu dikamar, tiba-tiba ada suara bayi menangis kencang” ajaib ya!!?. Kata Pap Nay lagi “ Kalau mama melahirkan pagi, sorenya dia sudah bisa jalan dan bisa ke sumur mencuci darah bekas melahirkannya sendiri”. Wow!!
Coba bandingkan dengan kondisi emak-emak jaman sekarang….Belum melahirkan sudah mengeluh sakit ini itu, sakit dipunggunglah, dipingganglah, dikepalalah, sakit disini dan disitu. Saat melahirkan lebih ribet, musti ditemani suami dikamar persalinan. Saat proses pembukaan 1-9 minta dikipas-kipas, peluhnya minta diwashlap pake handuk.(pengalaman sendiri :p). Tapi mama mertuaku luar biasa. Dia kadangkala melahirkan saat suaminya sedang diluar pulau. Mama mertuaku pernah cerita, salah satu anaknya lahir sebelum bantuan datang…subhanallah.
Mendengar cerita tentang kemudahan beliau melahirkan, saya pernah bertanya, resepnya apa kok bisa melahirkan semudah kucing beranak begitu. Beliau menjawab bahwa setiap saat beliau rajin membaca doa nabi Yunus ketika berada diperut ikan paus.
La ilaha illa anta. Subhanaka inni kuntu minaz zolimin
(Tidak ada Tuhan yang sebenarnya disembah melainkan Engkau, ya Allah. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah dari orang yang membuat zalim)
Sehat selalu, panjang umur ya Mama…We always love you
Sehat selalu, panjang umur ya Mama…We always love you
Dari menantumu yang sering lupa nelpon
Ya, tidak semua mother in law menaktkan ya mak, bahkan kadang malah menginspirasi kita ;)
BalasHapusBenar banget Mak, daridulu pengen nulis tentang Mama mertua, pas banget eventnya nih hehehe
Hapusaduh ceritanya syahdu banget mba.. Ibu emang Ibu selalu saja jadi orang hebat.. Mau bahas ibu mertua juga tapi nikah juga belom.. xD
BalasHapussegera Mas Ari spy dapat 2 ibu hehehe
HapusSubhanallah, hebat euy mertuanya Mak Nur :)
BalasHapusIya Mak Vhoy, bangets :-)
HapusDoa nabi yunus itu memang top....
BalasHapusYES :-)
HapusWah... ceritanya seru banget. Bikin saya pingin kenal mertuanya dan berkunjung ke Selayar... semoga ibu mertua sehat, sehat dan sehat selalu ya Mak....
BalasHapusboleh..boleh, ditunggu kunjungannya ke Selayar Mak.. aminnnnn doanya :-)
HapusMama metua, wanita hebat ya. Melahirkan banyak anak tanpa mengeluh dan terlihat kuat. Beda ya..kalau lihat emak-emak jaman sekarang..hi..hi. :)
BalasHapusterutama yg nulis cerita ini mak, baru 2 aja dah kelimpungan hahaha
HapusLucu - seru sekaligus terharu mak..
BalasHapusterimakasih partisipasinya yaaa
sama2,thanks dah mampir mak Tanti :-)
HapusKadang benar kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Harus kenal sama ibu mertua dulu ya, dekati dan akhirnya pasti jadi sayang :D
BalasHapusyup :-)
Hapus