Setelah lewat beberapa tahun, baru, saja ketemu Jun, teman kantor tapi beda lokasi. Walaupun hanya dipisahkan jarak 4 jam perjalanan, kami jarang ketemu.
Dan kalimat pertama yang dia sebut..”Wah kamu gemuk sekali!!!”. Aku berteriak histeris waktu dia tambahin kalimat “sampai saya tidak bisa kenali”. Oh my god! This is a disaster. Mungkin ada beberapa yang jujur kalau berat badanku memang bertambah, tapi kalau sampai hampir tidak bisa mengenali, ini betul-betul BENCANA.
Aku jadi nelangsa, memikirkan kalimat itu beberapa waktu dengan gerah. Aku selalu mengkambinghitamkan alasan habis melahirkan, tapi itu seharusnya bukan alasan. Lihatlah Bu Dyah, sudah melahirkan 2 orang anak, tapi badan tidak melar.
Bukannya aku tidak berusaha lho, hanya saja usahanya kurang maksimal. 2 Minggu lalu aku taruhan jalan kaki dari kantor ke rumah dengan teman kantor, jaraknya lumayan bikin kaki pegal, 2 km. dan aku yang memenangkan taruhan itu, aku bisa jalan kaki dari kantor ke rumah 2 minggu berturut-turut, tapi ya ampun..kok berat badan bukannya turun, malah naik dan bikin teman hampir tidak bisa mengenali. Baru sadar ternyata habis jalan kaki, aku makan malam dengan kalap karena kecapaian.
Sampai tulisan ini selesai hatiku masih nelangsa!! I have no idea any more to be slim
0 komentar:
Posting Komentar
Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis