Rasanya ada yang memalu-malu jantung, melihat anakku menangis keras saat aku pamit ke kantor.
Rasanya nelangsa, kenapa harus meninggalkan anakku, kenapa harus membuatnya sedih. tentu dia ingin ditemani sepanjang hari, dia ingin melihatku sepanjang waktu.
Kebiasaan baru anakku…
Pagi hari, ketika dia bangun pagi dan sudah menghabiskan 1 botol susu yang dia minum sendiri, yang kubuatkan dengan takaran 5 sendok. Dia akan mulai aware lebih dari biasanya, dia memperhatikan gerak-gerikku, ketika aku mandi, dia akan mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi dengan tangan mungilnya. Selesai mandipun, kadangkala aku aku harus memakai baju dengan kondisi dia memeluk kakiku, kadangpula aku berdandan sambil gendong gadis kecilku.
Kubawa dia menonton TV sambil disuapi oleh Bu Tia, dia akan terus mengawasiku, mengawasi sambil merengek dan berusaha mendekatiku. Belum berhenti sampai disitu, anak tersayangku mengantarku kekantor dengan tangisan yang sangat keras, tapi tetap melambai dengan tangan mungilnya…
Aku berangkat kekantor dengan perasaan yang sangat buruk…sedih dan bingung harus berbuat apa. Tentulah gadis kecilku belum mengerti aku pergi bekerja, tujuannya bermuara untuk dia juga. Entah ini baik atau tidak, tapi sementara waktu hanya ini yang bisa kulakukan untuk anakku.